Khamis, 31 Disember 2009

Isnin, 28 Disember 2009

Yousef Khattab

(gambar keluarga saudara yousef khattab di ambil dari sini.)

Kamis, 15/01/2009 17:30 WIB

Pada tahun 1998, Joseph Cohen seorang Yahudi Ortodoks kelahiran AS hijrah ke Israel karena keyakinannya yang sangat kuat pada ajaran Yudaisme. Ia kemudian tinggal di pemukiman Yahudi Gush Qatif di Gaza (Israel mundur dari wilayah Jalur Gaza pada tahun 2005).
Cohen tak pernah mengira bahwa kepindahannya ke Israel justru membawanya pada cahaya Islam. Setelah tiga tahun menetap di Gaza, Cohen memutuskan untuk menjadi seorang Muslim setelah ia bertemu dengan seorang syaikh asal Uni Emirat Arab dan berdiskusi tentang teologi dengan syaikh tersebut lewat internet. Setelah masuk Islam, Cohen mengganti namanya dengan nama Islam Yousef al-Khattab.

Tak lama setelah ia mengucapkan syahadat, istri dan empat anak Yousef mengikuti jejaknya menjadi Muslim. Sekarang, Yousef al-Khattab aktif berdakwah di kalangan orang-orang Yahudi, meski ia sendiri tidak diakui lagi oleh keluarganya yang tidak suka melihatnya masuk Islam.
"Saya sudah tidak lagi berhubungan dengan keluarga saya. Kita tidak boleh memutuskan hubungan kekeluargaan, tapi pihak keluarga saya adalah Yahudi dengan entitas ke-Yahudi-annya. Kami tidak punya pilihan lain, selain memutuskan kontak untuk saat ini. Kata-kata terakhir yang mereka lontarkan pada saya, mereka bilang saya barbar," tutur Yousef tentang hubungan dengan keluarganya sekarang.

Ia mengakui, berdakwah tentang Islam di kalangan orang-orang Yahudi bukan pekerjaan yang mudah. Menurutnya, yang pertama kali harus dilakukan dalam mengenalkan Islam adalah, bahwa hanya ada satu manhaj dalam Islam yaitu manhaj yang dibawa oleh Rasululullah saw yang kemudian diteruskan oleh para sahabat-sahabat dan penerusnya hingga sekarang.
"Cara yang paling baik untuk membuktikan bahwa Islam adalah agama untuk semua umat manusia adalah dengan memberikan penjelasan berdasarkan ayat-ayat al-Quran dan yang membedakan antara umat manusia adalah ketaqwaannya pada Allah semata," ujar Yousef.
"Islam bukan agama yang rasis. Kita punya bukti-bukti yang sangat kuat, firman Allah dan perkataan Rasulullah saw. Kita berjuang bukan untuk membenci kaum kafir. Kita berjuang hanya demi Allah semata, untuk melawan mereka yang ingin membunuh kita, yang menjajah tanah air kita, yang menyebarkan kemungkaran dan menyebarkan ideologi Barat di negara kita, misalnya ideologi demokrasi," sambung Yousef.

Ia mengatakan bahwa dasar ajaran agama Yahudi sangat berbeda dengan Islam. Perbedaan utamanya dalam masalah tauhid. Agama Yahudi, kata Yousef percaya pada perantara dan perantara mereka adalah para rabbi. Orang-orang Yahudi berdoa lewat perantaraan rabbi-rabbi mereka.

"Yudaisme adalah kepercayaan yang berbasiskan pada manusia. Berbeda dengan Islam, agama yang berbasis pada al-Quran dan Sunnah. Dan keyakinan pada Islam tidak akan pernah berubah, di semua masjid di seluruh dunia al-Quran yang kita dengarkan adalah al-Quran yang sama," ujar Yousef.

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa Yahudisme di sisi lain berpatokan pada "tradisi oral" misalnya kitab Talmud yang disusun berdasarkan informasi dari mulut ke mulut yang kemudian dibukukan. Para rabbi sendiri, kata Yousef mengakui, bisa saja banyak hal yang sudah orang lupa sehingga keabsahan kitab tersebut bisa dipertanyakan.

Yousef mengungkapkan, kitab Taurat yang diyakini kaum Yahudi sekarang memiliki sebelas versi yang berbeda dan naskah-naskah Taurat itu bukan lagi naskah asli. "Alhamdulillah, Allah memberikan rahmat pada kita semua dengan agama yang mudah, di mana banyak orang yang bisa menghapal al-Quran dari generasi ke generasi. Allah memberkati kita semua dengan al-Quran," tukas Yousef. Meski demikian, ia meyakini dialog adalah cara terbaik dalam berdakwah terutama di kalangan Yahudi.

Ditanya tentang kelompok-kelompok Yahudi yang mengklaim anti-Zionis. Yousef menjawab bahwa secara pribadi maupun dari sisi religius, ia tidak percaya dengan Yahudi-Yahudi yang mengklaim anti-Zionis. "Dari sejarahnya saja, mereka adalah orang-orang yang selalu melanggar kesepakatan. Mereka membunuh para nabi, oleh sebab itu saya tidak pernah percaya pada mereka, meski Islam selalu menunjukkan sikap yang baik pada mereka," paparnya.
Yousef menegaskan bahwa pernyataannya itu bukan untuk membela orang-orang Palestina ataupun atas nama seorang Muslim. Pernyataan itu merupakan pendapat pribadinya. "Allah Maha Tahu," tandasnya.

Sebagai orang yang pernah tinggal di pemukiman Yahudi di wilayah Palestina, Yousef mengakui adanya diskriminasi yang dilakukan pemerintah Israel terhadap Muslim Palestina. Yousef sendiri pernah dipukul oleh tentara-tentara Israel meski tidak seburuk perlakuan tentara-tentara Zionis itu pada warga Palestina.

"Saya masih beruntung, penderitaan yang saya alami tidak seberat penderitaan saudara-saudara kita di Afghanistan yang berada dibawah penjajahan AS atau saudara-saudara kita yang berada di kamp penjara AS di Kuba (Guantanamo)," imbuhnya dengan rasa syukur.
Allah memberikan hidayah pada umatnya, kadang dengan cara yang tak terduga. Seperti yang dialami Cohen atau Yousef yang justru masuk Islam setelah pindah ke wilayah pendudukan Israel di Gaza. (ln/readingislam: EraMuslim)

Rujukan bahasa Inggeris boleh di baca di laman ini.

Nota Kecil : di ambil dari laman ini.

Sabtu, 26 Disember 2009

Ini bukan laporan akhbar


Alhamdulillah, ada beberapa orang Mesir sedang berkunjung ke kota Bandung. Salah seorang dari mereka memberikan bayan/penjelasan di masjid Al Madinah, Antapani. Ini ada beberapa hal yang alhamdulillah bisa saya ingat.

Beliau (yang memberikan bayan), pernah setahun yang lalu berkunjung ke beberapa negara eropa, yaitu Perancis, Swiss dan beberapa daerah lain (saya kurang jelas..). Islam sangat berkembang pesat pertumbuhannya di negara-negara Eropa. Setiap hari, belasan hingga puluhan orang memeluk islam di Perancis. Kenapa begitu..?

Setiap hari, selepas shalat ashar, para muslim Perancis membawa tikar dan pergi ke perkumpulan-perkumpulan orang Perancis, seperti club-club, taman-taman dan tempat keramaian lainnya. Setelah sampai di tempat keramaian tersebut, mereka membentang tikar tersebut lalu duduk dan membuat majelis ta’lim di tempat tersebut. Setelah membaca beberapa hadits, mereka menutup majelisnya.

Setelah itu mereka berpencar dan mengajak orang-orang untuk mengunjungi tikar mereka, baik muslim maupun non muslim. Setelah mereka datang ketempat tersebut, lalu diberikan penjelasan tentang islam dan setelah itu, orang-orang tersebut diajak ke masjid mereka. Yang islam disuruh berwudhu’ dan mengerjakan shalat, apabila belum shalat. Sedangkan yang non-muslim diajak ke suatu ruangan. Setelah muslim tadi selesai sholat, mereka diajak bergabung dengan non-muslim tadi. Setelah itu, semua orang tadi diajak makan berjama’ah di ruangan tersebut, yang telah disiapkan sebelumnya. Dan hal ini dilakukan setiap harinya.

Setiap muslim Perancis, selalu mempunyai rasa cinta yang lebih kepada saudaranya yang lain, baik yang muslim maupun yang non-muslim. Setiap berjumpa dengan saudara muslim, mereka selalu mengucapkan salam. Sedangkan kepada yang non-muslim mereka juga senyum dan mengucapkan salam kebaikan. Lalu beliau bertanya kepada muslim ini, “Kenapa kepada orang non-muslim kalian juga tetap menyapa dengan baik?” Muslim tersebut menjawab, “Saya yakin bahwa suatu saat orang yang saya sapa dan salami nanti akan memeluk islam seperti saya juga.”

Orang Mesir ini juga dibawa keliling oleh muslim Perancis ini dan mendatangi sebuah gereja. Seperti kita ketahui, gereja-gereja di Eropa telah banyak kosong tidak didatangi oleh pemeluknya. Maka muslim Perancis ini kembali membentangkan tikar dan membuat ta’lim didepan gereja. Dan mereka juga mengajak orang-orang yang ada digereja untuk duduk dalam majelis ta’lim mereka. Orang-orang gereja tersebut malah senang karena gereja mereka tampak ramai kembali. Maka karena ini dibuat terus menerus, banyak rumah ibadah gereja yang telah berubah fungsi menjadi masjid, walaupun dari luar tampak seperti gereja. Setiap muslim Perancis punya tanggung jawab untuk mengajak muslim yang lain berda’wah.

Untuk tahap awal, mereka mendatangi daerah-daerah sekitar Perancis yang belum ada suasana islam. Setelah itu, mereka diajak lagi untuk berda’wah mengunjungi negara-negara sekitar Perancis. Lalu setelah itu, diajak untuk berda’wah mengunjungi negara-negara jajahan Perancis yang ada di Amerika Latin dan Afrika.

Penduduk Perancis sekitar 70jutaan dan lebih kurang 3jutaan adalah muslim. Setengah dari muslim Perancis adalah orang yang dahulunya belum mengenal islam atau kafir. Dan orang Mesir ini mengatakan, jumlah muslim Mesir lebih banyak dari Perancis tapi orang yang masuk islam masih sangat sedikit perkembangannya daripada yang di Perancis.

Hal yang sama juga dijumpai di Swiss. Muslim Swiss sangat baik akhlak mereka baik kepada muslim maupun non-muslim. Mereka mengatakan, sudah lebih dari 5 tahun setelah peristiwa WTC, tidak ada lagi negara-negara muslim yang berkunjung kenegara kami. Padahal kami sangat mengharapkan kunjungan-kunjungan negara muslim untuk berda’wah ke negara kami.

Apabila da’wah dibuat, maka orang-orang kafir akan berbondong-bondong memeluk islam (seperti di Perancis dan Eropa).

Tapi, apabila da’wah ditinggalkan, maka orang-orang muslim akan berbondong-bondong meninggalkan islam (seperti yang kita lihat dinegara kita ini).

Semoga Allah azza wa jalla memudahkan kita untuk berda’wah menyebar keseluruh alam seperti Rasulullah saw dan para Shahabat r.hum. Wallahu a’lam.

Nota laporan : di kutip dari sini. Semoga ada menfaat buat kita.

Khamis, 24 Disember 2009

Surah Taubah: Why no Bismillah?


The following answer was given by Faqihul Ummah Hadhrat Mufti Mahmood Gangohi (rahmatullah alayhi) to the question why Surah Taubah has no Bismillah at the beginning.

When Hadrat Uthman رضى الله عنه was asked why there was no bismillah at the beginning of Surah al-Tawba like how there is bismillah at the beginning of other surahs, he replied that there was some doubt as to this surah being a separate surah, because Nabi صلى الله عليه و سلم passed away without explicitly mentioning anything regarding it. This is why Bismillah was not written at the beginning of Surah Taubah. However, since its subject-matter is similar to that of Surah Anfal, it was placed after it and a space for Bismillah has been kept because it is possible that this is a separate surah. (Tirmizi, Vol 2, Pg.139)

In Bukhari Shareef (Vol 2,Pg 271) it is mentioned that this surah was revealed to cancel the peace treaty. In it appears the command of killing the mushrikeen (polytheists) and the expression of Allah Ta`ala’s anger over them. Therefore, Bismillah was not written at the beginning of the surah since Bismillah signifies peace and mercy.

It appears in Shaatbi: لتنزيلها بالسيف لست مبسملا (Bismillah does not appear at the beginning of this surah, because it was revealed in connection to war.) This is not the actual reason though it is a point to consider. The actual reason is that which is narrated from Hadrat Uthman رضى الله عنه (Bayanul Qur’an, Vol 4, Pg 95)

Note : Original copy can be read from this site.

Isnin, 21 Disember 2009

Apa azam tahun baru?


Alhamdulillah.

Allah masih panjangkan rahmat, taufiq dan nurhidayahnya buat kita dengan Rahman dan RahimNya kita masih bernafas di tahun hijrah yang ke 1431 ini.

Betapa banyak nikmat yang telah di kurniakan buat kita.

Tak terhitung. Walau dengan apa pun kita balaskan, tak pernah cukup.

Maka selayaknya sebagai hamba kita patut menanyakan diri kita apakah kehendak Allah atas segala nikmat-nikmatnya yang di berikan ini sebagai balasan yang selayak-layaknya dari kita kepadaNya.

Sebagai hamba, mahu tidak mahu kita adalah wajib menuruti kehendak Pemilik kita.

Jadi sempena awal tahun baru yang mulia ini, sama-sama lah kita perbetulkan maksud hidup kita. Bermuhasabah diri untuk mempersiapkan diri menghadap Robbul 'alamin sebagai hamba yang ta'at atas segala perintahNya dan meninggalkan segala laranganNya di setiap masa, waktu dan keadaan.

Demi untuk menjadi seorang hamba yang sebenar-benar hamba.

Nota Awal Tahun : Jangan sombong dengan Allah ye.

Jumaat, 11 Disember 2009

Ada siapa - siapa kenal brader ni?



Nota Batu : Cayalah brader. You rock!!

Rabu, 9 Disember 2009

Jalan Sempurna


Hidup. Kadang-kadang meletihkan (sebenarnya bukan kadang2 tetapi selalu). Mengejar dan di kejar. Ada yang mengejar bayang-bayang dan tidak kurang yang di kejar bayang-bayang.

Ada yang tidak mengenal letih. Berhempas pulas untuk sesuatu yang akan di tinggalkan. Atur di abai. Nafsu menjadi petunjuk dalam mengejar sesuatu yang akan di tinggalkan.

Demi untuk perut di isi, habis segala yang di sebelah kanan di biar ringan. Demi hanya kerana ruang yang sempit itu semata!

Hati, yang warnanya merah kini sudah hitam bersalut dosa. Semata-mata untuk perkara-perkara yang akan di tinggalkan dan semata-mata ruang yang sempit itu.

Oh! Aku letih.

Syukurlah. Masih ada yang mahu mengingatkan bahawa di sinilah usaha kita untuk sesuatu yang masih belum di lihat mata.

Syukurlah. Masih ada yang mahu mengajak untuk kerisauan perkara yang masih ghaib.

Syukurlah. Masih ada yang mahu memberitahu bahawa hanya dengan iman kita akan berjaya.

Dengan cara yang Dia suka.

Bukan cara itu dan ini. Bukan cara dunia. Bukan cara Firaun dan Haman. Bukan cara Namrud dan Qarun. Bukan cara aku dan kamu.

Demi nafas yang masih menghela, sebelum terhenti di noktah mati.

tersisa siksa demi bahagia,
jauh menunggu rindu,
hari berlalu terasa lama,
jiwa sudah di sana..

Nota Kecil : Fuh. Lama jugak tidak berupdate. He he he.

Sabtu, 22 Ogos 2009

Selamat Menyambut Ramadhan al-Mubarak 1430

Salam Ramadhan 1430
ikhlas daripada,
Tujuh Kaki Dalam

Rabu, 12 Ogos 2009

Sheikh Yusuf Estes


gambar dari sini.

Dr. Yusuf Estes lahir tahun 1944 di Ohio, AS. Tahun 1962 hingga 1990 ia bekerja di gereja, penganut ajaran Injil sekali gus mengelolakan perniagaan alat muzik piano dan organ. Awal 1991 ia terlibat perniagaan dengan seorang pengusaha Muslim asal Mesir bernama Muhammad Abd Rahim.

Awalnya ia bermaksud mengkristiankan pemuda Mesir itu. Namun akhirnya ia memeluk ajaran Islam diikuti oleh isteri, anak-anak, ayah serta mertuanya. Ia menguasai bahasa Arab secara aktif, demikian juga ilmu Al-Quran selepas belajar di Mesir, Maroko dan Turki. Sejak 2006, Yusuf Estes selalu kelihatan di PeaceTV , Huda TV , rancangan TV islam yang diterbitkan Britain. Ia juga muncul dalam siri televisyen Islam untuk anak-anak bertajuk “Qasas Ul Anbiya” yang bercerita tentang kisah-kisah para Nabi.

Yusuf terlibat aktif di berbagai aktiviti dakwah. Misalnya, ia menjadi imam tetap di markas askar AS di Texas, dan di penjara sejak tahun 1994, dan pernah menjadi delegasi PBB untuk perdamaian dunia. Syekh Yusuf telah mengislamkan banyak kalangan, dari birokrat, guru, hingga pelajar. Berikut kisah Syekh Yusuf sebagaimana diterbitkannya di website islamtomorrow . Seperti mana yang dinyatakan di bawah ini;

Nama saya Yusuf Estes. Pada masa ini dipercayai memimpin sebuah organisasi bagi Muslim asli Amerika. Kini seluruh hidup saya, saya berikan untuk Islam. Saya mengembara di seluruh dunia untuk memberikan ceramah dan berbagai pengalaman bagaimana Islam hadir dalam diri saya. Organisasi kami terbuka untuk berdialog dengan berbagai kalangan seperti pendeta, rabbi (ulama kaum Yahudi) dan lainnya di mana pun mereka berada.

Kebanyakan bidang kerja kami adalah kawasan seperti kem askar, universiti, hingga penjara. Tujuan utama adalah untuk menunjukkan Islam yang sebenarnya dan memperkenalkan bagaimana hidup sebagai seorang Muslim. Meskipun Islam saat ini berkembang sebagai salah satu agama terbesar, kedua setelah Kristian, namun masih banyak lagi yang tidak mengetahui tentang Islam. Misalnya Islam selalu beridentitikan dengan hal yang berbau Arab.

Ramai bertanya pada saya bagaimana mungkin seorang pendeta atau pasteur Kristian boleh masuk Islam. Padahal tiap hari kami menyampaikan kebenaran Kristian. Belum lagi dengan berita-berita negatif tentang perilaku buruk Islam di media. Pasti tidak ada orang yang tertarik dengan Islam. Pernah seorang pemuda Kristian bertanya pada saya melalui e-mel kenapa dan bagaimana saya meninggalkan Kristian dan masuk Islam. Saya berterima kasih pada semua yang bersedia mendengar kisah saya berikut ini. Semoga di redai Allah..

Keluarga mentaati ajaran Kristian
Saya lahir di Ohio, besar dan bersekolah di Texas. Dalam tubuh saya mengalir darah Amerika, Irlandia dan Jerman hingga sering disebut WASP (white anglo saxon protestant). Keluarga kami adalah penganut Kristian yang sangat taat. Tahun 1949, ketika masih di bangku rendah kami pindah ke Houston, Texas. Saya dan keluarga sering hadir secara rutin ke gereja. Malah saya dibaptis pada usia 12 tahun di Pasadena, Texas.

Sebagai seorang remaja, saya punya keinginan untuk berkunjung ke banyak gereja di berbagai tempat untuk menambah pengalaman dan pengetahuan Kristian. Pada masa itu saya benar-benar mendalami perihal agama. Tidak hanya ajaran Kristian, bahkan ajaran Hindu, Buddha, Yahudi, hingga Metafisika juga saya pelajari. Hanya satu ajaran yang saya tidak begitu serius dan bahkan tidak berminat sama sekali, iaitu Islam.

Saya suka muzik terutama klasik. Hingga saya sering dapat undangan menyanyi di berbagai gereja. Di sekitar tahun 1960-an saya mengajar muzik dan tahun 1963 punya studio sendiri di Laurel, Maryland yang saya beri nama “Estes Music Studios.” Hingga tahun 1990 atau hampir 30 tahun lamanya saya bersama dengan ayah mengelola perniagaan entertainment. Kami juga punya kedai alat muzik piano dan organ di Texas, Oklahoma hingga Florida.

Ayah dulu pernah aktif dalam pelbagai kegiatan gereja. Mengadakan sekolah mingguan hingga aktivis pengumpul dana bagi mengembangkan sekolah Kristian. Dia sangat menguasai Bible dan juga terjemahannya. Melalui ayah pula saya belajar Bible dalam pelbagai versi dan terjemahan.

Ayah saya, seperti kebanyakan pendeta lainnya, selalu mendapat pertanyaan: ”Apakah Tuhan yang menulis Bible?”

Biasanya jawapannya adalah: “Bible adalah rangkaian kata inspirasi seorang lelaki yang berasal dari Tuhan.”

Itu bermakna, menurut saya, manusialah yang menulis Bible. Tentu saja, selama bertahun-tahun, jawaban itu menimbulkan banyak tanggapan bahkan penolakan. Namun ayah selalu menambahkan,” Akan tetapi (Bible) itu tetap kata dari Tuhan yang diilhamkan kepada manusia.” Begitulah.

Mencari Tuhan
Bila dewasa dan telah berkerja sendiri, akhirnya saya “menyerah”. Saya tidak mungkin jadi seorang pendeta. Saya takut menjadi hipokrit. Saya belum boleh menerima tentang konsep Tuhan itu satu namun pada saat yang sama Dia menjadi “Tiga” atau Trinitas. Saya selalu bertanya-tanya, jika Dia “Tuhan Bapa” bagaimana mungkin pada saat yang sama juga menjadi “Anak Tuhan?”

Selama bertahun-tahun saya mencuba mencari Tuhan dengan berbagai cara. Saya pelajari dan meneliti dalam agama Buddha, Hindu metafizikal, Taoisme, Yahudi dan banyak lagi. Bertahun-tahun saya pelajari hingga mendekati usia ke-50 saya belum menemukan siapa Tuhan yang sebenarnya. Lalu saya mencuba bergaul dengan banyak kalangan, termasuk dengan para mubaligh Kristian dan penganut Injil yang punya pengalaman di berbagai tempat dan negara. Kami sering melakukan perjalanan jauh. Namun tidak ada jawaban yang memuaskan. Tidak ada yang mahu menjawab siapa yang menulis Bible sebenarnya, kenapa Bible banyak versi padahal bukunya sama, kenapa banyak sekali terdapat kesalahan versi terkini dengan versi terdahulu. Dan, bahkan, dalam berbagai versi Bible, saya tidak menemukan satu pun kata “Trinitas.”

Saya menjadi kurang yakin. Mereka masih mencari jawaban yang tepat atas pertanyaan tersebut. Akhirnya terjadi sesuatu yang memperkenalkan saya dengan Islam. Ini memberikan jawapan pada semua konsep-konsep dan keyakinan-keyakinan yang saya tanggung selama bertahun-tahun. Ia memberikan jawaban atas pertanyaan dengan cara, aneh dan ganjil.

Jumpa pemuda Mesir
Ceritanya, awal 1991 ayah mencuba menjalin perniagaan dengan seorang pengusaha dari Mesir. Ia meminta saya untuk bertemu dengan pemuda Mesir itu. Bagi saya inilah kali pertama mengadakan kontak perniagaan antarabangsa. Yang saya tahu tentang Mesir adalah piramid, patung Sphinx, dan sungai Nil. Hanya itu. Lalu ayah menyebut bahawa pemuda itu seorang Muslim.

Apa? Islam? Saya tidak percaya dengan apa yang saya dengar. Menjalin hubungan dengan orang Islam? Spontan jiwa saya menolak. Tidak, no way! Saya mengingatkan ayah agar membatalkan kontak dengan pemuda itu dengan menyebut hal-hal negatif tentang orang Islam. Orang Islam pengganas, tamak, penculik, pengebom, dan entah apa lagi. Saya sebut juga mereka (orang Islam) tidak percaya dengan Tuhan, tiap hari kerjanya mencium tanah lima kali sehari, dan menyembah kotak hitam di tengah padang pasir ( Kaabah). Tidak! Saya tidak mahu jumpa orang itu.

Ayah tetap mendesak. Ia menyebut orang itu sangat ramah dan baik hati. Akhirnya saya menyerah dan bersedia bertemu dengan pengusaha Islam tersebut. Tapi untuk pertemuan tersebut saya mengenakan “Syarat” tertentu. Antara lain; saya mahu bertemu dengannya pada hari Minggu setelah kegiatan di gereja, sehingga punya “kekuatan” kala bertemu nanti. Saya mesti bawa Bible, pakai baju jubah bertulisan “Yesus Tuhan Kami.” Isteri dan kedua anak perempuan saya juga harus datang di saat pertemuan pertama kali dengan orang Islam itu.

Sampai hari yang dijanjikan. Ketika saya masuk kedai, terus bertanya pada ayah mana orang Islam itu. Ayah menunjuk seorang laki-laki di dekatnya. Tiba- tiba saya merasa kebingungan. Ah sepertinya pemuda itu bukan si Islam yang dimaksudkan. saya terkedu. Penampilannya tidak seperti yang saya bayangkan sebelumnya. Laki-laki asal Mesir itu tidak berjanggut, bahkan tidak punya rambut sama sekali / botak. Ia tidak berserban dan tidak pula berjubah. Malah pakai vest.

Saya memandang di segenap ruang. Mengamati orang-orang yang hadir. Saya mencari-cari orang yang pakai jubah dengan serban melilit di kepalanya, berjanggut lebat serta alis mata tebal. Khas orang Arab. Namun tidak ada seorang pun yang memenuhi kriteria saya. Yang lebih mengejutkan, pemuda itu malah menegur saya dengan sangat ramah. Ia menyambut dan menjabat tangan saya dengan hangat. Namun saya tidak terkesan dengan tingkahnya itu. Terlintas di fikiran, yakni bagaimana untuk mengkristiankan pemuda Mesir itu.

Interaksi
Selepas perkenalan singkat, saya pun mulai “berinteraksi” pemuda Mesir tersebut. Anda percaya dengan Tuhan? Sebagai pembuka bicara. Pemuda itu menjawab ya. Saya mengajukan lagi dengan rentetan pertanyaan lain seperti keyakinan Islam kepada Nabi Adam, Ibrahim. Musa, Daud, Sulaiman hingga Isa Al-Masih. Saya dibuat terpesona ketika mendengar jawapannya. Ia menjelaskan Islam percaya dengan Nabi-Nabi yang saya sebut tadi. Bahkan makin ternganga kala diberitahu Islam juga beriman dengan salah satu Kitab Allah yakni Injil dan Nabi Isa adalah salah satu utusanNya.. Fantastik!

Yang membuatkan saya seronok adalah tatkala mengetahui ternyata Islam juga percaya dengan Al-Masih (baca: Nabi Isa). Dalam Islam ternyata Isa diimani; sebagai utusan Tuhan dan bukan Tuhan, lahir tanpa seorang ayah, ibunya adalah Maryam. Ini sudah lebih dari cukup bagi saya untuk mempelajari Islam lebih lanjut. Kenapa selama ini saya sangat benci dengan Islam. Kini saya harus mempelajarinya?

Akhirnya kami jadi sering bertemu dan berbincang terutama tentang keimanan. Pemuda ini sangat lain. Ramah, tenang, dan pemalu. Ia mendengar dengan serius setiap kata-kata saya dan tidak memprotes sedikit pun. Lama kelamaan saya jadi menyukai pemuda itu. Namun masih terfikir bagaimana cara untuk mengajaknya masuk Kristian. Orang ini sangat berpotensi menurut saya.

Menjadi rakan kongsi perniagaan
Saya akhirnya setuju untuk menjalin perniagaan dengan pengusaha Mesir itu. Kami sering mengadakan perjalanan perniagaan di sepanjang kawasan Utara Texas. Sepanjang hari kami berbincang hal keyakinan Islam dan Kristian disamping masalah perniagaan. Kami bicara tentang konsep Tuhan, makna hidup, maksud penciptaan manusia dan alam serta isinya, tentang Nabi, dan sebagainya

Satu ketika saya dapat khabar Muhammad bermaksud pindah rumah. Selama ini ia tinggal bersama dengan seorang temannya. Ia merancang untuk tinggal di masjid selama beberapa waktu. Saya dan ayah mengajaknya tinggal di rumah kami saja. Ia pun setuju.

Suatu hari seorang teman saya –seorang pendeta- mengalami serangan jantung. Kami membawanya ke rumah sakit terdekat dan tinggal seketika di sana. Saya menjenguknya beberapa kali dalam seminggu. Muhammad sering saya ajak serta. Rupanya teman saya itu tidak begitu suka. Bahkan ia dengan nyata menolak membincangkan apa pun tentang Islam. Hingga satu hari datang pesakit baru. Seorang pemuda yang kemudian tinggal satu bilik di rumah sakit dengan teman saya. Ia menggunakan kerusi roda. Saya berkenalan dengan pemuda itu. Sekilas tampaknya pemuda itu seperti sedang mengalami masalah kewangan


Pemuda di kerusi roda mencari Tuhan
Akhirnya saya tahu pemuda itu kesepian dan mengalami masalah kewangan serta memerlukan teman dalam hidupnya. Jadilah saya mencuba mengingatkan dia tentang Tuhan. Saya kisahkan tentang Nabi Yunus yang hidup dalam perut ikan. Sendirian dalam gelap namun masih ada Tuhan bersamanya.

Selepas mendengar kisah itu, pemuda berkerusi roda itu mendongakkan kepalanya seraya meminta maaf. Ia menceritakan bahawa ada sedikit masalah yang melandanya. Selanjutnya ia ingin mengakuinya kesalahannya itu di hadapan saya. Saya menjelaskan bahawa saya bukan seorang pendeta. Pemuda itu justeru menjawab; “Sebenarnya saya dulu seorang pendeta.”
“Apa? Saya baru berceramah dengan seorang pendeta ? Saya benar-benar seronok kala itu. Kenapa jadi begini? Apa yang terjadi dengan dunia ini sebenarnya?

Rupanya pendeta itu –namanya Peter Jacobs- adalah bekas mubaligh yang menjelajah di sekitar Amerika Latin dan selama 12 tahun. Kini ia mengalami tekanan dan perlukan istirahat. Saya menawarkannya untuk tinggal di rumah kami. Dalam perjalanan ke rumah, saya berdiskusi dengan Peter tentang Islam. Saya sungguh terkejut kala diberitahu para pendeta Kristian juga belajar tentang Islam, malahan ada memiliki taraf doktor di bidang itu. Sudah tentu ia merupakan perkara yang baru saya ketahui..

Sejak itu, Muhammad, Peter dan saya sering terlibat diskusi hingga larut malam. Satu ketika masuk ke masalah kitab-kitab suci. Saya takjub kala Muhammad menceritakan bahawa dari pertama diturunkan hingga saat ini atau selama 1400 tahun Al-Quran hanya ada satu versi. Al-Quran dihafal oleh jutaan Muslim di seluruh dunia dengan satu bahasa iaitu Arab. Sungguh mustahil. Bagaimana mungkin kitab suci kami boleh berubah-ubah dengan berbagai versi sementara Al-Quran tetap terpelihara?

Sang pendeta masuk Islam!
Satu hari pendeta Peter Jacobs ingin melihat apa yang dilakukan orang Islam di Masjid. Ia pun ikut Muhammad. Sepulang dari sana saya bertanya pada Peter ada kegiatan apa di sana. Peter menyebut tidak ada acara apa-apa di masjid. Mereka (orang Islam) cuma datang dan bersembahyang saja. Tidak ada acara istiadat . Apa? tidak ada ceramah atau nyanyian ?

Beberapa hari kemudian Peter minta ikut lagi ke masjid. Namun kali ini lain. Mereka tidak pulang-pulang hingga larut malam. Saya khuatir sesuatu terjadi terhadap mereka. Akhirnya Muhammad kembali dengan seorang pemuda berjubah. Saya sungguh terkejut dengan laki-laki yang datang bersama Muhammad itu. Ia mengenakan jubah dan kupiah putih. Ah rupanya si Peter. Ada apa dengan kamu tanya saya. Jawaban Peter bak petir di siang hari. Ia menyebut sudah bersyahadah. Oh Tuhan! Apa yang terjadi? Pendeta masuk Islam?

Saya benar-benar seronok dan semalaman tidak boleh tidur memikirkan hal itu. Saya ceritakan kejadian tersebut kepada isteri. Isteri saya justeru menyatakan ia juga ingin masuk Islam, karena itulah yang benar. Oh Tuhan! Saya benar-benar tidak percaya. Saya turun ke bawah dan membangunkan Muhammad seraya minta waktu diskusi dengannya. Sepanjang malam hingga subuh kami bertukar pendapat. Muhammad minta izin solat Subuh. Ketika itu saya mendapat firasat, kebenaran telah datang. Saya harus membuat pilihan. Lalu saya keluar rumah. Persis di belakang rumah, saya memungut sepotong papan. Lalu saya letakkan papan itu menghadap ke arah orang Islam solat. Saya pun bersujud menghadap kiblat dan meminta pertunjukNya.
Sekeluarga masuk Islam

Yusuf Estes Father
Pagi itu, pukul 11, saya bersyahadah di hadapan dua orang saksi, bekas pendeta Peter Jacobs dan Muhammad Abd. Rahman. Alhamdulillah, di usia ke-47 saya jadi seorang Muslim. Beberapa minit kemudian isteri saya juga ikut bersyahadah. Ayah baru memeluk Islam beberapa bulan kemudian. Sejak itu saya dan ayah sering ke masjid terdekat di kota kami. Ayah mertua saya akhirnya juga mengikuti kami. Di usianya yang ke-86 ia memeluk Islam. Mertua saya meninggal persis beberapa bulan selepas bersyahadah. Semoga Allah ampuni dia. Amin.
Adapun anak-anak saya pindahkan dari sekolah Kristian ke sekolah Islam. Setelah sepuluh tahun bersyahadah, mereka telah mampu menghafal beberapa juz Al-Quran.

Sejak itu saya habiskan waktu hanya untuk Islam. Saya berdakwah ke mana-mana, hingga ke luar Amerika. Banyak sudah yang memeluk Islam. Baik dari kalangan birokrat, guru, dan pelajar dari berbagai agama. Dari Hindu, Katolik, Protestan, Yahudi, Rusia Ortodoks, hingga Ateis. Saat ini saya juga mengelola sebuah website yakni Islamalways. com yang punya moto terkenal, ” where we’re always open 24 hours a day and always plenty of free parking.” (kami buka 24 jam sehari dan banyak tempat parkir percuma).

Islam telah mengubah cara saya melihat kehidupan ini dengan lebih bermakna. Semoga Allah pelihara hidayah yang sudah ada pada kita dan sebarkan hidayah itu ke seluruh alam. Amin

Artikel asal boleh di lihat di sini.

Artikel dalam bahasa Inggeris boleh di baca di sini.

Rabu, 5 Ogos 2009

Satu Rasa


Bila berbicara tentang perasaan, sudah pasti semua manusia memiliki perasaan yang sama. Sedih, Suka,benci, cinta, gembira,menangis, ketawa dan banyak lagi. Jadi mencipta sesuatu yang mengaitkan tentang perasaan tentu akan menarik minat ramai orang. Perasaan yang sama. Antara yang berbeza agama, warna kulit dan juga budaya, perasaan itu tetap akan sama. Mungkin ada yang akan mengatakan berbeza,tidak sama. mana mungkin! Ya, Mungkin yang berbeza itu cuma tahap dan keadaan perasaan itu sahaja. Kalau gembira org faham apa itu gembira. Kalau sedih orang akan paham apa itu sedih. Perasaan yang sama akan pasti terasa.

Dan biasanya perasaan itu selalu berkait rapat dengan seni. Mencipta sesuatu karya seni yang menyentuh perasaan pasti akan memberi kesan yang mendalam terhadap semua manusia selagi manusia itu punya perasaan. Tidak kira apa pegangan agama, warna kulit dan juga bangsa.

Jadi persoalannya di sini ialah bagaimana untuk bertanggungjawab dalam menarik kesan perasaan manusia terhadap karya seni. Tanggungjawab sebagai seorang yang beragama Islam. Tanggungjawab yang akan di persoalkan di akhirat kelak. Di sinilah rasanya bagi saya yang sepatutnya membezakan pengkarya Muslim dalam menghasilkan karya-karya seni mereka berbanding dengan yang lain.

Seni itu anugerah dari Allah. Dan sesungguhnya anugerah itu adalah satu tanggungjawab. Bagaimana hari ini syaitan bertungkus lumus menyesatkan manusia melalui senjata yang satu ini. Bagaimana kekeliruan pengkarya seni Muslim "meluahkan" perasaan mereka melalui anugerah ini. Hanya melibatkan perasaan. Hanya ingin orang berkongsi rasa yang di rasa. Sekadar itu, rasanya tidak mencukupi sedangkan dengan bakat yang telah di anugerahkan Allah itu boleh menarik minat golongan yang belum mendapat hidayat Allah untuk mengenal Islam.

Mungkin ada pengkarya seni yang mengatakan bahawa karyanya sudah cukup Islamik. Karyanya sudah cukup untuk menarik khayalak ramai untuk sekurang-kurangnya mengenal dan mendekati apa itu Islam. Tetapi pernahkah persoalan-persoalan penting di tanyakan kepada diri sendiri terhadap karya yang di hasilkan? Apakah karya itu sudah menepati syariat Islam? Apakah karya yang terhasil itu sudah di mesyuarat dan meminta pendapat mereka yang arif dalam bidang agama agar perkara-perkara berkaitan syariat dapat di patuhi sepenuhnya tanpa menjejas mesej yang hendak di sampaikan? Dan yang paling penting sekali ialah Apakah karya itu akan menyukakan Allah Ta'ala?

Di sinilah hala tuju sebenar dalam menghasilkan karya seni yang sebenar-benarnya. Satu tujuan penting. Bukan sekadar berkongsi rasa. Kerana yang namanya tanggungjawab itu bukan semudah yang di rasa. Apakah tujuan utamanya?

Tidak lain melainkan hanya untuk menyukakan Allah. Meraih redho Allah dalam setiap perlakuan kita. Dan perlulah di ingat bahawa penghasilan karya seni hanyalah merupakan satu cara atau cabang sahaja dalam menyampaikan mesej penting tentang Islam (dan perlulah selari dgn syarak. Bukan sekadar ingin berkongsi mesej perasaan tetapi di dalamnya banyak perkara-perkara kemaksiatan berlaku).

Kerana cara yang paling utama dalam menyampaikan mesej tentang kemuliaan Islam yang paling ampuh ialah melalui cara yang telah di tunjukkan nabi Sallallahu 'alaihi wasallam.

Dan di tekankan bahawa asasnya tidak boleh di tinggalkan semata-mata mengejar cabang. Dan menganggap cabang sebagai medan utama adalah silap sama sekali kerana cara terbaik telah Allah turunkan kepada kekasihNya, Nabi Muhammad Sallallahu 'alaihi wasallam.

Kesimpulannya, sejauh mana pun minat kita terhadap seni, perlulah di ingat bahawa dengan Iman dan Islam yang telah anugerahkan kepada kita menjadikan tanggungjawab kita sebagai ummat ( yang meminati seni) adalah besar. Bukan sekadar hanya berkongsi rasa (dalam menghasilkan karya) tetapi lebih dari itu. Dan yang penting sekali ialah kita perlu sedar bahawa penjadi pengkarya seni bukanlah kerja kita sebagai ummat yang terbaik. Itu hanya keperluan. Keperluan yang di saluti tanggungjawab sebagai seorang umat yang terbaik. Kerja sebenar kita tidak lain ialah kerja dakwah. Mengajak manusia kembali kepada Allah, mengajak manusia mengEsakan Allah, mengajak manusia ke perkara yang ma'aruf dan melarang manusia mengerjakan perkara kemungkaran. Maka apalah makna sebuah karya andai mesej yang baik di sampaikan dengan cara kemungkaran. Hanya sekadar meriah di mata manusia tetapi tiada nilai di sisi Allah.

Bukan raih manusia yang ingin di kejar tetapi Redho Allah yang di harap-harapkan.

Nota Rasa : Betapa banyak sudah kemungkaran yang berlaku dalam menyampaikan mesej-mesej yang baik berlaku dalam karya-karya seni luar negara dan dalam negara kita sendiri. Maka di seru kepada pengkarya seni, berevolusilah dalam menghasilkan karya. Kita ummat pilihan.

Khamis, 30 Julai 2009

serabut emosi


jauh di dalam benak,
ligat bergerak, berputar dan berbalar,
di sini, di sana, sama sahaja,
sakit, tertekan, berbungkam menahan amarah,
sang ummat masih menderita mengharap,

jauh di hadapan mata,
memandang, melihat, memerhati,
di sini, di sana, sama sahaja,
celupar, sombong dan bongkak,
sang ummat masih berlagak biadap,

jauh di sudut segumpal darah,
menekan sabar, bermunajat du'a dan mengharap rahmat,
di sini, di sana, sama sahaja,
sang ummat di harap berubah mendapat hidayat,

jiwa, iman, hati dan mata,
sama sakitnya,
sama lemahnya,
dari berdiri,
kini sudah terbaring,

di sudut jauh,
bergerak satu jema'ah,
pelusuk dunia semua di redah,
demi menghidupkan kerja yang di lekakan ummah,
bergerak berserta diri, harta dan masa,

tiada apa yang di pinta,
cukuplah sedia memberi barang sedikit masa,
untuk sama-sama duduk berfikir,
untuk merisaukan keadaan amal, iman dan taqwa,
semasa masih bernyawa,

tiada apa yang ingin di bangga-bangga,
sekadar untuk menghilangkan resah dan lelah,
dari terus hanyut di bawa arus deras dunia,
bukan sepanjang masa cuma sekadar beberapa waktu cuma,

ummat,
jangan terus leka,
jangan terus tidur bermimpi indah,
jangan terus bermegah-megah,
jangan terus hanyut di himpunan nafsu serakah,
jangan terus berbalah sesama kita,
jangan terus berpuak-puak mengumpul bangga,
jangan terus bermusuh menarik muka,
kerana kita bukan siapa-siapa,
cuma ummat Baginda nabi yang mulia,
punya amanah yang perlu di bawa,
di bawa ke sini dan ke sana,
ke tujuh benua yang masih ada.

Selasa, 21 Julai 2009

Dr Zakir Naik

gambar dari sini

Berlatar belakangkan bidang kedoktoran, Dr. Zakir Abdul Karim Naik merupakan seorang pakar dalam bidang perbandingan agama diperingkat antarabangsa. Beliau sangat terkenal dengan teknik pidato dan debatnya yang sangat mantap dan berkesan, menggunakan dalil-dalil daripada al-Quran dan hadis yang sahih serta beberapa kitab-kitab agama lain seperti kita Bible, kitab Veda, kitab Bhagwad Geeta, kitab Upandishads dan banyak lagi.

Dilahirkan pada 18 Oktober 1965 di Mumbai, India beliau juga terkenal dengan kebolehannya mematahkan hujah pihak lawan serta memberikan jawapan yang menyakinkan terhadap persoalan-persoalan yang dikemukakan secara sepontan.

Menjelang tahun 2002, beliau sudahpun memberikan lebih daripada 1000 ceramah di peringkat antarabangsa seperti di Amerika Syarikat, Kanada, United Kingdom, Arab Saudi, United Arab Emirates, Kuwait, Qatar, Bahrain, Oman, Afrika Selatan, Itali, Mauritius, Australia, Malaysia, Singapura, Hong-Kong, Thailand, Guyana (Amerika Selatan) dan banyak lagi termasuklah ceramah ditempat asal beliau sendiri; India.

Dr. Zakir Naik mendapat pendidikan awal di St. Peter’s High School (I.C.S.E), Mumbai sebelum ke Kishinchand Chellaram College, Mumbai dan Topiwala National Medical College, Nair Hospital, Mumbai. Akhirnya, beliau mendapat Ijazah Kedoktoran dalam bidang perubatan, M.B.B.S (Bachelor of Medicine and Bachelor of Surgery) di University of Mumbai, India.

Beliau aktif melibatkan diri dalam aktiviti-aktiviti dialog antara agama, dan antara yang paling berjaya adalah dialog bersama-sama Dr.William Campbell (Amerika Syarikat) pada 1 April 2000. Beliau digelar oleh seorang individu yang tidak asing lagi dalam dunia perbandingan agama; Sheikh Ahmad Deedat, sebagai ‘Deedat Plus’ pada tahun 1994.

Beliau juga menerima sebuah plag pada Mei 2005 sebagai anugerah daripada Ahmad Deedat yang terpahat padanya : “Son what you have done in 4 years had taken me 40 years to accomplish, Alhamdulillah.” Ia bermaksud, “Wahai anak muda, kamu hanya mengambil masa selama 4 tahun untuk mencapai apa yang saya dapat capai dalam tempoh 40 tahun. Alhamdulillah.”

Beliau sering dijemput untuk menyampaikan ceramah dibeberapa stesen televisyen dan radio di pelbagai negara, dan kini ratusan daripada video rakaman ceramah beliau boleh didapati dalam bentuk pita video dan cakera padat (CD)

Beliau kini telah meninggalkan karier beliau sebagai seorang doktor perubatan untuk menumpuhkan seluruh masa dan tenaga beliau untuk aktiviti dakwah islamiyah. Beliau kini menjawat jawatan sebagai Presiden Islamic Research Foundation (I.R.F), Pengerusi I.R.F. Educational Trust, dan Presiden Islamic Dimensions, Mumbai.

Antara buku-buku yang telah dikarang oleh Dr. Zakir Naik termasuklah Replies To The Most Common Question Asked by Non-Muslim, Quran And Modern Science – Compatible Or Incompatible, Concept Of God In Major Religions, Islam And Terrorism, Women’s Right In Islam – Protected Or Subjugated?, Al-Quran – Should It Be Read With Understanding?, Is The Qur’an God’s Word? Dan banyak lagi.

ISLAMIC RESEARCH FOUNDATION

Islamic Reseach Foundation yang diasaskan pada bulan Februari 1991 merupakan satu pertubuhan rasmi yang tidak berasaskan keuntungan yang berperanan menyebarkan dakwah serta mesej Islam kepada masyarakat, sama ada Islam mahupun bukan Islam.

Kerja-kerja yang dihasilkan oleh I.R.F termasuklah buku-buku, dokumentari dan video-video ceramah telah sampai ke jutaan manusia di serata dunia melalui saluran TV satelit antarabangsa, Internet dan media cetak; kebanyakkan menumpukan kepada memberikan kefahaman terhadap kebenaran dan kesempurnaan agama Islam berdasarkan ayat-ayat al-Quran, hadis sahih dan juga logik akal.

Islamic Reseach Foundation dinaungi oleh Dr. Zakir Naik Abdul Karim Naik. IRF boleh dihubungi di alamat:

56/58 Tandel Street ( North),
Dongri, Mumbai – 400 009 India.
Tel : (0091-22) 23736875 (8 lines)
Fax : (0091-22) 23730689.
Laman web: http://www.irf.net



Dr. Zakir Naik Vs Dr. William Campbell
Tajuk: “Qur’an and Bible in the light of Science”

Sinopsis: Debat Hebat ini berlangsung di Skokie, Illinois, USA. Dr. Zakir Naik telah bertindak menerima cabaran Dr. William Campbell yang pernah menulis buku menghina al-Quran bertajuk “The Qur’an and the Bible in the light of History and Science”. Dalam buku tersebut Dr.William Campbell menghina Al-Quran dengan mengatakan fakta-fakta di dalamnya bertentangan dengan Sains manakala ayat-ayat Bible menunjukkan fakta sains. Beliau juga mencabar Orang Islam untuk menjawap dakwaan beliau.

Antara kandungan menarik Debat ini ialah:…
- Pembuktian Al-Quran firman Allah menerusi Sains dan logik akal
- Konsep salah Holy Trinity
- Penyimpangan ajaran Kristian daripada ajaran Nabi Isa AS
- Kandungan Bible yang telah diubah
- Hujah-hujah Dr. William Campbell yang mudah dipatahkan oleh Dr. Zakir Naik
- Pembuktian KeRasulan Nabi Muhammad SAW

Dr Zakir Naik mematahkan hujah-hujah Dr William Campbell menerusi:…
- Firman Allah dan Hadis Nabi SAW
- Petikan Ayat-ayat Bible
- Kajian Sains dan Teknologi

Lihat debat di sini:
http://www.youtube.com/view_play_list?p=625048053B10637E

Biodata Dr. Zakir Bin Naik
Beliau berkelulusan Doktor Perubatan adalah seorang pendakwah bebas yang mendapat gelaran ‘walking Computer’ kerana ingatan beliau yang luar biasa, beliau juga digelar ‘Deedat Plus’ kerana kebolehan beliau berhujah mengenai Islam dan Kristian sebagaimana Ahmad Deedat, tetapi Dr. Zakir Naik memiliki lebih banyak kelebihan lagi. Di dalam perdebatan, beliau secara bersahaja memetik kandungan Al-Quran, Hadith, Bible serta buku dan kajian terkini sains dan teknologi. Semuanya beliau lakukan dari ingatan luarbiasa beliau tanpa merujuk kepada sebarang teks.

Biodata Dr. William Campbell
Beliau adalah seorang Missionary Kristian yang berkelulusan PhD bahagian teologi Kristian dan fasih berbahasa Arab. Beliau bertaraf ‘Ulama’ Kristian adalah seorang yang sangat kritis kepada ajaran Islam dan Al-Quran. Berbanding Dr Zakir Naik, beliau berhujah dengan merujuk kepada bahan-bahan bertulis yang beliau sediakan…tetapi yang ajaibnya adalah semua rujukan beliau itu dihafal secara ‘ayat ke ayat’ oleh Dr Zakir Naik.

Sesungguhnya melihat perdebatan tersebut akan membuatkan kita merasa takjub akan kurniaan Allah terhadap Dr Zakir Naik. Debat tersebut juga berjaya membongkar segala kesalahan ajaran Kristian secara ilmiah dan bukti konkrit yang sukar untuk ditolak oleh Dr William Campbell sendiri. Adalah dilaporkan, ratusan orang yang memeluk agama Islam setelah melihat perdebatan tersebut.

Debat ini adalah debat terakhir yang dibuat oleh Dr.Zakir Naik kerana cabarannya kepada pendeta-pendeta agama Yahudi, Buddha, Hindu, Atheis malahan Kristian untuk berdebat tentang kebenaran Islam tidak berani lagi disambut selepas itu. Mungkin mereka gentar kepada Dr. Zakir Naik yang memperlakukan Dr. William Campbell seperti seorang yang ‘hilang arah’ dan hujah ketika bertemu beliau.

Video salah seorang wanita beragama Hindu memeluk Islam secara LIVE di Peace TV selepas bertanya satu soalan kepada Dr. Zakir Naik. Setelah berpuas hati mendengar penjelasan daripada Dr. Zakir Naik, tanpa teragak-agak wanita ini mengucap 2 kalimah syahadah.

entry di ambil dari blog saudara ini.

Ahad, 19 Julai 2009

untuk di fikirkan dalam-dalam

Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Dunya, suatu ketika Umar r.a sedang melakukan perjalan ke sebuah tempat perkuburan. Setelah sampai disana, ia mengucapkan salam kepada ahli kubur lalu berkata, "Wahai kalian ahli kubur, kami datang kemari membawa berita untuk kalian. Ketahuilah, istri-istri yang kalian tinggalkan kini telah meikah kembali. Rumah yang kalian bangun kini telah didiami oleh orang lain. Harta-harta yang kalian usahakan kini telah diwariskan kepada orang lain."

Maka setelah itu terdengarlah sebuah suara dari dalam kubur, "Wahai Umar, sesungguhnya kami juga mempunyai kabar. Sesungguhnya kami telah mendapatkan apa yang telah kami usahakan ketika kami masih hidup di dunia. Harta yang kami keluarkan untuk akhirat kini telah membantu kami. Dan harta yang tidak kami keluarkan untuk agama telah menjadikan kerugian bagi kami."

Nota kena fikir dalam-dalam : Ini bukan cerita rekaan atau filem atau drama atau apa sahaja yang kamu mahu namakan tetapi ini cerita hakikat. Cerita yang aku, kamu dan kita semua bakal tempuhi. Pasti dan pasti! Tiada keraguan!

Jumaat, 17 Julai 2009

Laporan Ijtima' Malaysia 2009 (Peribadi)

gambar di ambil dari sini.

Alhamdulillah.

Ijtima' Malaysia telah berjaya berlangsung beberapa hari yang lepas. Ijtima' kali ini berjaya mengumpul puluhan ribu ummat Islam dari seluruh dunia (di laporkan di dalam sebuah akhbar tempatan bahawa jumlah telah mencecah sehingga 200 ribu orang)

Betapa aku sangat-sangat bersyukur kerana Allah Ta'ala telah pilih aku untuk dapat menghadiri Ijtima yang julung-julung kali di adakan di Malaysia.

Pertamanya, aku tak berapa pandai nak buat karkuzari (laporan) pasal Ijtima' sebab aku tak duduk dengar bayan secara formal. Dengar bayan secara informal bila tiada tugas. Ini kerana ketika Ijtima, Alhamdulillah Allah telah pilih aku untuk jadi jemaah khidmat di bahagian potong memotong. Jadinya, masa untuk mendengar bayan hanya bila ada sedikit kelapangan (itupun melalui corong speaker di khemah khidmat ta'am) atau semasa sedang memotong sayur-sayuran.

Walau bagaimanapun aku akan coretkan sedikit sebanyak yang aku dapat dengar dan harap kita sama-sama dapat amal dan sampaikan kepada saudara-saudara kita yang lain.

Antara yang aku dapat dengar melalui bayan (ceramah) Maulana;

1. Kisah ashabul Kahfi. Dimana Maulana bagitahu bila kita ada kerisauan dan fikir akan keadaan iman kita, pasti dan pasti bantuan Allah akan bersama-sama dengan kita. Maulana telah membawakan bagaimana pemuda-pemuda Kahfi telah bersembunyi ke dalam gua atas maksud yang sama iaitu menyelamatkan iman mereka dari pemerintah yang di zaman itu zalim dan mengkehendakkan rakyatnya menyembah selain dari Allah Ta'ala. Hanya atas sebab mereka ingin menyelamatkan iman mereka bantuan Allah yang sgt besar telah datang bersama-sama mereka. Allah telah tidurkan mereka beratus tahun. Dengan asbab kerisauan mereka, Allah telah amkan hidayat. Buktinya ketika mereka telah bangun dari tidur yang panjang, zaman itu masyarakat telah pun beriman kepada Allah Ta'ala sepenuhnya. Dan lagi menurut Maulana (kalau tak silap aku mendengar atau lebih kurang) itu baru fikir risau iman atas diri mereka sendiri dan hanya melalui tidur Allah telah amkan hidayat apatah lagi bila kita ada kerisauan tentang iman seluruh ummat (seperti mana fikir risaunya Baginda nabi sallallahu 'alaihi wasallam) dan bergerak dari satu kawasan ke kawasan lain, dari pintu ke pintu, hati ke hati (seperti mana yang telah di buat oleh para Sahabat radiallahu 'anhum) pasti dan pasti Allah tidak akan membiarkan kita begitu sahaja dan pasti dan pasti bantuan Allah akan senantiasa bersama kita.

2. Hari ini kita kena perbetulkan kaedah kita menyelesaikan segala masalah kita. Menurut Maulana, hari ini kita kena selesaikan masalah kita melalui amal ibadah. Apa jua masalah yang kita hadapi kena cepat-cepat mencari rahmat Allah (melalui amal ibadah perintahnya terutama solat dua rakaat), dan tempat yang sepatutnya kita pergi bila ada masalah ialah Masjid ataupun surau.

3. Hari ini ummat telah salah faham antara ilmu dan pengetahuan. Segala pengetahuan dunia di katakan bahawa itulah ilmu. Faham seperti ini menurut Maulana adalah sangat salah sama sekali kerana hakikat ilmu itu ialah bagaimana kita kena tahu apa perintah Allah pada setiap waktu dan ketika dan kena ikut cara yang telah di tunjukkan olehRasulullullah Sallallahu 'alaihi wasallam.

4. Maulana juga telah bagitahu bahawa Ulama' itu adalah pewaris nabi. Maksud waris di sini bukan sekadar ilmu kenabian sahaja tetapi juga mewarisi segala kerja yang telah di buat oleh nabi Sallallahu 'alaihi wasallam. Itulah maksud sebenar Ulama' pewaris nabi terang Maulana lagi.

Antara peristiwa-peristiwa yang menarik sepanjang Ijtima' yang dapat di aku ingat antaranya ialah:

1. Semasa khidmat, tiada kelihatan lalat-lalat menghurungi daging-daging mentah yang belum di masak. Bukan tiada lalat. Ada tapi lalat itu hanya hinggap di buah-buahan sahaja. Itu pun dalam jumlah yang boleh di bilang dengan jari.

2. Masa tidur, walau pun jika di pandang dengan mata kasar memang tidak selesa tetapi Alhamdulillah kerana sesungguhnya keselesan itu bukan dari keadaan tempat tidur tetapi keselesaan itu adalah milik Allah. Seteruk manapun keadaan tempat tidur kalau Allah dah tetapkan kita akan tidur dengan nyenyak dan selesa maka tiada satu kuasa pun dapat menghalang kerana selesa dan nyenyak itu hak milik Allah yang mutlak. Dan masa tidur langsung tak dengar bunyi nyamuk. Malah hujan dan panas pun aku boleh tidur dengan nyenyak (boleh pula aku buat tak tau panas ke hujan ke sebab nyenyak tidur. He he)

3. Betullah orang alim bagi tahu bahawa kita perlu senantiasa menjaga niat kita sebelum, ketika dan selepas Ijtima' kerana sepanjang Ijtima' segala urusan yang kalau di fikir memang rumit Alhamdulillah Allah permudahkan. Dan berbagai juga cerita sahabat-sahabat yang lain terdengar tetapi itu tidaklah penting kerana tujuan utama ke Ijtima' bukanlah untuk mencari keselesaan kerana perjuangan itu perlu di lalui dengan jalan yang penuh mujahadah (susah payah) baru terasa kenikmatannya iman.

4. Hujan yang turun di sepanjang Ijtima' jugak sangat luarbiasa. Lebat tapi seketika. Dan paling menyentuh jiwaku ialah hujan yang turun sejurus azan Jumaat habis di laungkan. Lebat tapi seketika cuma dan ada sahabat bagitau makcik yang jualan di gerai semasa solat jumaat cerita hujan di tempat lain memang lebat tetapi di kawasan solat tidak pula lebat. Wallahu a'lam.

Apa yang penting selepas Ijtima' ialah kita kena mula sedar tugas kita sebagai ummat terbaik. dan sedar sahaja juga tidak cukup kerana perlu pada tindakan iaitu membuat kerja sebagai ummat terbaik.

Jadi tuan-tuan yang mulia bersiap siagalah setiap masa, waktu dan keadaan untuk menyahut panggilan kerja agama dengan mengorbankan diri, masa dan harta (terutamanya diri aku sendiri).

InsyaAllah azam!


Lagi laporan lain boleh di baca melalui blog-blog di bawah :

http://azharjaafar313.blogspot.com/
http://tamindhari.blogspot.com/
http://gunawanaziz.blogspot.com/
http://krenmaut.blogspot.com/
http://hambalialorstari.blogspot.com/
http://rahba81.blogspot.com/
http://sekolahatapaje.blogmas.com/
http://kopiahhensem.blogspot.com/
http://iluvislam-fiqkofallah.blogspot.com
http://syukri-abdullah.blogspot.com/
http://asqalani.blogspot.com/
http://ghostridermujahid.blogspot.com
http://iktibaronline.blogspot.com/
http://silangbunga.blogspot.com/
http://aman.via.my

Nota Peribadi : Aku kecewa sebab hari terakhir dan program terakhir iaitu duduk Bayan untuk orang-orang Khidmat Ta'am aku tak dapat nak sertai. Inilah natijah dari amalan aku yang banyak main dan tidak sempurna

Selasa, 14 Julai 2009

Laporan Ijtima' Malaysia 2009 (Bergambar)

Antara gambar-gambar sepanjang Ijtima' berlangsung (aku ambil gambar dengan perasaan serba salah sebab ini bukan maksud untuk ke Ijtima' pun).

09 / 07 / 2009

ni la tempat tidur kami berlima dalam masa 4 hari 3 malam

orang pun dah mula memenuhi Khitta (khemah)

lagi orang dah ramai dalam Khitta

jalan-jalan sebentar meninjau gerai yang ada

di bahagian inilah kami berlima di tempatkan untuk khidmat ta'am (potong memotong)

ini antara tempat simpanan barang-barang mentah untuk ta'am Ijtima

ini waktu malam selepas menunaikan solat fardhu Isyak di Khitta satu

10 / 07 / 2009

solat jumaat di hari kedua Ijtima'

usai solat Jumaat

semua dengan urusan masing-masing lepas solat jumaat

malam tu layan pasar jual beli pulak

11 / 07 / 2009

antara tugasan di hari ke tiga

semoga Allah Ta'ala membalas segala khidmat yang ikhlas

rehat sebentar selepas Dzuhur

hari tu memang panas sehingga mata yang memang dah sepet terpaksa di sepetkan lagi

hari yang air mula di catu

lokasi letak kereta bagi jemaah khidmat ta'am

Khitta untuk negeri Sabah, Sarawak dan Brunei. Aku jumpa orang kampung di Khitta ini

ingat ada apa ramai-ramai kat sini. Rupanya nak tunggu PM keluar dari Khitta ulama'

inilah Khitta untuk Ulama-ulama jemputan

suasana masih sesak menunggu PM pulang

12 / 07 / 2009

bersiap-siap untuk pulang

ramai yang mula bergerak meninggalkan khemah khidmat ta'am

begitu juga dengan khitta-khitta yang lain

bergerak menaiki bas yang di sediakan

yang tinggal semakin sedikit


Rabu, 8 Julai 2009

Ijtima' Malaysia 2009


Ijtima' Malaysia 2009 semakin dekat. Dari entry ini di tulis lagi tinggal sehari sahaja lagi. Jadi di kesempatan ini aku nak jemput semua lelaki di Malaysia ini untuk datang ke Ijtima' Malaysia. Kita dengar pesanan-pesanan Ulama tentang pentingnya untuk kita fikir dan risau dengan keadaan iman dan amal kita di dunia ini.

Program Ijtima' Malaysia 2009 ( 9 Julai 2009 – 12 Julai 2009 )

Asar : Jemaah mula masuk ke tapak perhimpunan

9 Julai 2009 – KHAMIS
- Selepas Solat Asar : Ceramah Umum
- Selepas Solat Maghrib : Ceramah Umum
- Selepas Ceramah : Solat Isyak

10 Julai 2009 – JUMAAT
- Selepas Solat : Subuh Ceramah Umum
- 10.00 pg – 12.00 tgh : Bacaan Kitab Hadith (Taklim)
- Solat Jumaat
- Selepas Solat Asar
1. Ceramah Umum
2. Program untuk Pelajar Madrasah
- Selepas Solat Maghrib : Ceramah Umum
- Selepas Ceramah : Solat Isyak
- Selepas Solat Subuh : Ceramah Umum

11 Julai 2009 – SABTU
- 10.00 pg – 12.30 tgh : Bacaan Kitab Hadith (Taklim)
1. Program Untuk Ulama
2. Program untuk Khawas
3. Program untuk Pelajar
- Selepas Solat Asar : Ceramah Umum
- Selepas Solat Maghrib : Ceramah Umum
- Selepas Ceramah : Solat Isyak
- Selepas Solat Subuh : Ceramah Pendek

12 Julai 2009 - AHAD
- 9.30 pg – 12.30 (Sebelum Zuhur)

1. Nasihat Untuk Jemaah Yng Keluar Dan Musafahah
2. Doa Penutup Ijtimak

- Selepas Asar : Nasihat khas untuk Jemaah Khidmat semasa ijtimak.

Cara - cara nak ke Ijtima' bagi mereka yang tidak memandu kenderaan sendiri boleh rujuk di sini.

Nota sebelum Ijtima' : Sesungguhnya Allah Ta'ala telah letak kejayaan seluruh ummat manusia hanya dalam agama iaitu sejauh mana kita ta'at perintahNya dengan mengikut cara yang telah ditunjukkan oleh baginda Nabi Sallallahu 'alaihi wasallam. Tiada cara lain. Kalau ada Allah tak terima beb! Tak caye? Tak caye sudah!

Isnin, 6 Julai 2009

Mai Kita Pakat Renung Sejenak !


Dari Sauban r.a dari Rasulullah saw beliau bersabda: “Dua gulongan dari ummatku yang diselamatkan Allah dari Neraka. Iaitu gulongan yang berperang di India dan gulongan yang berkumpul bersama Isa a.s.” (Riwayat Nasai dan Ahmad)

Hadis ini saya ambil dari buku ‘Nuzuulu Isa Ibn maryama Aakhiraz Zaman’. Karangan Imam As-Sauyuthi. Lengkap hadisnya sebagaimana yang dikeluarkan oleh Allamah Ali Al-Qari di dalam kitab Al-Marqaah 5:658 di dalam sebuah hadis yang panjang dari Ali Zainul Abidin bin Husain r.a bahawa Rasulullah saw dalam sabdanya berkata: “bergembiralah ! bergembiralah ! Sesungguhnya perumpamaan ummatku seperti hujan, tiada diketahui yang mana satu lebih baik, yang mulanya atau yang penghabisannya, atau seperti sebuah kebun yang luas , yang dapat memberi makan kepada segulongan manusia buat setahun. Kemudiannya kepada gulongan yang lain buat setahun . Moga-moga gulongan yang terakhir itulah yang akan memperolehi bahagian yang paling banyak, yang paling baik dan yang paling bagus dari kebun itu.Bagaimana boleh binasa sesuatu ummat sedangkan aku yang menjadi pangkalnya , Al-Mahdi pula menjadi pertengahannya dan( Isa ) Al –Masih menjadi penghujungnya. Namun di dalam antara masa-masa itu memang ada masa-masa yang ‘bengkok’. Mereka yang terlibat di dalamnya tidak tergulong sebagai ummatku. Dan aku pun tidak tergulong dari mereka”

Sedikit Huraian

Bila kita lihat terjemahan hadis di atas Syeikh Ahmad Semait , Mufti Singapura menterjemahkan perkataan ‘Jihad’ dengan ‘ berperang’. Namun ulama terkenal Indonesia , H.Salim Bahreisy mengekalkan terjemahannya dengan ‘berjihad’ yang boleh difahami dengan ‘perang’ dan juga ‘dakwah’. Jika dikekalkan ‘Jihad’ dengan perkataan ‘berperang’ sekali pun pasti dan pasti kaedah berperang yang akan dilaksanakan ketika itu adalah mengikut tertib Nabi saw. Iaitu di dahului dengan ‘Dakwah’ (sebagaimana yang pernah kita terangkan di sini ), jika sekiranya ‘dakwah’ tidak diterima maka ‘Jizyah’ perlu dijelaskan. Dan jika ‘jizyah’ tidak diterima maka barulah akan berlaku ‘ Perang’ (Qital ). Maka masih ‘dakwah’ mengambil tempat yang utama.

Sebaliknya jika kita mengunapakai terjemahan ‘berjihad’ dengan diistilahkan sebagai ‘berdakwah’. Maka lengkap hadis itu mungkin begini bunyinya :

Dari Sauban r.a dari Rasulullah saw beliau bersabda : “Dua gulongan ummatku yang diselamatkan oleh Allah dari Neraka, Iaitu gulongan yang ber’Dakwah’ di India dan gulongan yang bersama Isa a.s” (Riwayat Nasai dan Ahmad)

Targhib

Jadi jika jemaah Tabligh membuat ‘tasykil’ (mengajak) berdakwah ke India ,Pakistan dan Bangladesh, maka jangan lansung kita mengatakan tidak berkait dengan hadis atau pun mengatakan taksub dengan India kerana masih ianya bersabit dari hadis Nabi saw. Perlu diingatkan bahawa asal ketiga-tiga negara itu ( India, Pakistan dan Bangladesh ) adalah ‘Benua India’ atau ‘Hind’. Hanya selepas dijajah oleh British barulah dipecahkan menjadi tiga negara.

Wallahu’alam

Nota Kaki : artikel adalah hasilan dari blog seorang Ustaz yang mulia. Jazakallah khair ya Ustaz.

Sila klik selagi Halal